BACA JUGA : DAFTAR PEMESAN PUYUH PETELUR
KLIK DISINI..!!!
Asumsi :
Jumlah burung puyuh yang di pelihara 1000 ekor
Harga burung puyuh usia 30 hari adalah Rp*.000/ekor
Waktu produktivitas selama 18 bulan
Burung puyuh mulai bertelur pada usia 38-42 hari dan merata pada usia 60 hari
Rata rata produktivitas telur berkisar antara 85%-90% setiap hari
kebutuhan pakan (komplit) 22gr/ekor dengan harga pakan Rp6400/kg
Harga telur puyuh Rp270/butir
Puyuh apkir dijual dengan harga Rp3000
Biaya investasi dan operasional :
Kandang produksi (kayu kombinasi kawat) = 10 set @250.000 = Rp2.500.000
Nipple drinker/otomatis = 30 pcs @Rp9.000 = Rp300.000
Pembelian puyuh usia 30 hari = 1000ekor @*.000 = Rp*.000.000
Tadah pakan/pipa setengah lingkaran panjang 4m =10 buah @Rp25.000 = Rp250.000
Pakan( komplit) 30 hr = 22kg x 30hari x Rp6400 = Rp4.224.000
Total = Rp14.274.000
Pendapatan dengan rata-rata produksi 85%-90% perhari
Telur harian adalah = sebanyak +- 850 butir/hari x Rp280/butir (update harga bulan november 2020)
=Rp238.000
Biaya per hari
Pakan campuran (mixing) harian =22kg x Rp5500 = Rp110.000
Pendapatan - biaya
= Rp238.000 - Rp121.000
=Rp117.000 per hari
=Rp3.510.000 per bulan
Ambil rata-rata Rp3000.000
*NOTE : Harga pakan lebih murah karena hasil campuran (mixing)
Break event point (Titik balik modal)
= Modal awal Rp14.274.000
Pendapatan per bulan Rp3.000.000 x 5 bulan = Rp15.000.000
= Dalam 5 bulan pemeliharaan sudah tercapai Break event point (Titik balik modal)
Pada periode berikutnya modal akan terasa lebih ringan dan keuntungan akan lebih meningkat dari periode sebelumnya karena sudah ada investasi dari kandang produksi dan peralatan perlengkapan lainnya serta dari hasil penjualan burung puyuh apkir.
A. Biaya tetap
B. Biaya variabel
C. Pendapatan
Baca juga : Analis usaha ternak puyuh menggunakan kandang besi...KLIK DISINI...!!!
Jumlah burung puyuh yang di pelihara 1000 ekor
Harga burung puyuh usia 30 hari adalah Rp*.000/ekor
Waktu produktivitas selama 18 bulan
Burung puyuh mulai bertelur pada usia 38-42 hari dan merata pada usia 60 hari
Rata rata produktivitas telur berkisar antara 85%-90% setiap hari
kebutuhan pakan (komplit) 22gr/ekor dengan harga pakan Rp6400/kg
Harga telur puyuh Rp270/butir
Puyuh apkir dijual dengan harga Rp3000
Biaya investasi dan operasional :
Kandang produksi (kayu kombinasi kawat) = 10 set @250.000 = Rp2.500.000
Nipple drinker/otomatis = 30 pcs @Rp9.000 = Rp300.000
Pembelian puyuh usia 30 hari = 1000ekor @*.000 = Rp*.000.000
Tadah pakan/pipa setengah lingkaran panjang 4m =10 buah @Rp25.000 = Rp250.000
Pakan( komplit) 30 hr = 22kg x 30hari x Rp6400 = Rp4.224.000
Total = Rp14.274.000
Pendapatan dengan rata-rata produksi 85%-90% perhari
Telur harian adalah = sebanyak +- 850 butir/hari x Rp280/butir (update harga bulan november 2020)
=Rp238.000
Biaya per hari
Pakan campuran (mixing) harian =22kg x Rp5500 = Rp110.000
Pendapatan - biaya
= Rp238.000 - Rp121.000
=Rp117.000 per hari
=Rp3.510.000 per bulan
Ambil rata-rata Rp3000.000
*NOTE : Harga pakan lebih murah karena hasil campuran (mixing)
Break event point (Titik balik modal)
= Modal awal Rp14.274.000
Pendapatan per bulan Rp3.000.000 x 5 bulan = Rp15.000.000
= Dalam 5 bulan pemeliharaan sudah tercapai Break event point (Titik balik modal)
Pada periode berikutnya modal akan terasa lebih ringan dan keuntungan akan lebih meningkat dari periode sebelumnya karena sudah ada investasi dari kandang produksi dan peralatan perlengkapan lainnya serta dari hasil penjualan burung puyuh apkir.
A. Biaya tetap
- Kandang
- Peralatan penungjang (Tempat minum, tempat pakan.dll)
B. Biaya variabel
- Bibit
- Pakan
- Air
- Listrik
- Obat-obatan
- Tenaga
C. Pendapatan
- Hasil penjualan telur dengan rata-rata puyuh bertelur 85% perhari dari per 1000 ekor
- Hasil penjualan kotoran puyuh ( variatif ada yang dijual ada yang dibuang)
- Hasil penjualan puyuh apkir
Baca juga : Analis usaha ternak puyuh menggunakan kandang besi...KLIK DISINI...!!!
Jika anda berminat untuk berbisnis di bidang peternakan burung puyuh
Silahkan hubungi :
Contact person : 085724860512
Alamat : Desa Pasanggrahan,Maja-Majalengka
